
Hidroponik merupakan istilah yang diperkenalkan oleh Dr. W. F. Gericke tahun 1940 dalam bukunya yang berjudul The Complete Guide to Soiless Gardening. Istilah Hydroponic ini berasal dari bahasa Yunani “Hydro” berarti air dan “Phonos” berarti daya. Dengan kata lain, hidroponik adalah bercocok tanam dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi. Seiring perkembangannya, hidroponik diartikan secara lebih luas yaitu budidaya tanaman atau bercocok tanam tanpa tanah.
Kelebihan Hidroponik diantaranya :
- Hemat lahan dan tanpa tanah
- Produksi per satuan luas lebih banyak dan produktivitas lebih tinggi
- Tanaman tumbuh lebih cepat
- Hemat tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Penggunaan pupuk lebih hemat
- Penggunaan air lebih efisien
- Hasil panen lebih baik
- Tanpa olah lahan / mencangkul
- Tidak mengenal musim / berkelanjutan
- Dapat dilakukan ditempat terbatas
- Untuk skala hobi bisa menjadi penghilang stress
- Untuk skala usaha bisa menjadi solusi ketahanan pangan
Kekurangan Hidroponik diantaranya :
- Padat modal / Investasi awal relatif besar
- Persaingan harga dengan produk sejenis hasil pertanian konvensional
- Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik relatif lebih sulit
- Memerlukan ketrampilan Khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia
Jenis Tanaman Hidroponik yang dapat dibudidayakan ada berbagai macam diantaranya :
- Tanaman sayur daun seperti sawi caisim, sawi pakchoy, selada, dll
- Tanaman sayur buah seperti cabai, paprika, dll
- Tanaman buah seperti melon, tomat, dll
- Tanaman bunga seperti anggrek, mawar, dll